Mission testimony

Topik yang Mamin kasi untuk aku share pada hari ini adalah mengenai misi. Seperti james yang tadi sudah share ke kita semua tentang misi pas o-week, aku diminta untuk share tentang misi yang mungkin fokusnya lebih luas – yaitu misi pada umumnya.

Jujur aja, kata misi dan penginjilan, buat aku sendiri adalah satu kata yang sangat menakutkan. Apalagi beberapa waktu yang lalu, dimana aku sendiri gak tau apa itu arti dari Injil. Dulu, seringkali aku takut untuk mengabarkan injil Karena injil sendiri tidak nyata dalam diri aku. Aku gak ngerti kenapa sih Yesus harus mati? Kenapa sih aku harus percaya sama Tuhan Yesus yang aku sendiri ngak kenal? Apalagi ditambah aku harus mengabarkan dan mencoba untuk meng-convince orang lain untuk percaya dan mengikuti Yesus ini. Semua ini gak make sense buat aku, beberapa lama yang lalu.

Karena ini, sebelon aku sharing tetang mengabarkan injil aku pengen share sedikit tentang Injil itu sendiri. Karena menurut aku, kalo kita sendiri tidak mengerti apa arti Injil, dan betapa penting dan indahnya Injil itu di dalam hidup kita personally - well, aku yakin Injil itu sendiri tidak akan memiliki kekuatan seperti yang ditulis di Alkitab. Jika di dalam hidup kita sendiri Injil tidak memiliki efek, gimana bisa kita mengharapkan untuk mengabarkan dan membuat Injil itu bekerja di dalam hidup orang lain?

Sama seperti kalo lagi jualan barang. Say... obat kurus. Mana ada orang mau beli obat untuk kurus kalo yang jual aja gembrot? MEMALUKAN bukan? Dan itu sama halnya dengan Injil.

Tapi jangan salah, sharing aku hari ini bukan untuk mengejek ataupun menuduh bahwa kita disini tidak mengerti Injil. Aku yakin hampir dari kita semua pernah dengar injil atau pada suatu waktu mengeebu gebu untuk mengabarkan dan membagi bagikan kabar indah ini ke temen temen kita. Tapi karena tolakan dan ejekan teman teman kita jadi discouraged dan putus asa.

Makadari itu, apa sih Injil yang sebenernya? Aku mau share pertanyaan pertanyaan yang dulu aku sendiri pernah tanya pada diri sendiri, yaitu:
1. kenapa Cuma Tuhan Yesus doank? Gak fair donk buat orang orang baik yang lain!
2. aku gak pernah melakukkan dosa yang parah banget koq – ngapain butuh Yesus buat mati?
3. Kenapa harus YESUS? Kan aku selalu puja puja Tuhan – kan Yesus itu bukan sepenuhnya Allah. Kan Allah lebih tinggi statusnya dari Yesus, dan kalo aku suruh orang untuk mengikuti Yesus, berarti aku menyuruh mereka untuk mengikuti Allah yang salah donk?
4. Koq bisa, Yesus itu yang Cuma idup 40 taon di dunia menghapuskan dosa orang berjibun jibun

Sebenernya masih banyak sih. Tapi satu hal yang dulu aku sulit banget untuk terima adalah – kenapa Injil itu tentang Yesus?! Bukan Tuhan donak. Kan kalo Tuhan doank – semua orang itu memuja Tuhan- kenapa harus Yesus tok!?

Aku sungguh bersyukur karena Tuhan itu maha kasih, Dia dengan sabar ngajari aku arti Injil yang sesungguhnya, dan menjawab semua pertanyaan ini satu demi satu sampe aku bener bener mengerti.

Aku gak bakal jelasin dengan detail hari ini, tapi aku akan kasih summary ajah, menurut aku apa itu injil. Injil adalah kisah cinta, tentang seorang Tuhan yang terus menerus memanggil ciptaanNya yang MATI dalam dosa untuk memperoleh hidup dalam Dia. Kisah cinta tentang ciptaan yang terus menerus menolak, mengejek dan sampai membunuh AnakNya, yang dikirim untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kenapa harus anakNya? Karena tidak ada lagi yang pantas dan mampu untuk melakukkan hal ini selain mengirim diriNya sendiri untuk mati buat kita yang tidak ada harapan ini. Tidak ada lagi orang yang pantas dengan harga yang cukup untuk membayar dosa dosa kita ini.

Tapi, mungkin sampai sekarangpun kita masi tidak bisa mengerti secara penuh betapa berdosannya kita. Kita masi tidak bisa menerima bahwa kita ini adalah sebuah kotoran yang sangat menjijikkan dan tidak pantas untuk diselamatkan sedikitpun. Untuk dilihat saja kita ini kotor sekali. Tetapi terkadang kita tidak sadar. Kita tidak sadar akan gambaran kita sendiri yang sebenarnya, dan mata kita yang buta ini menutupi fakta bahwa kita membutuhkan Yesus. Yesus untuk membersihkan kita yang hina ini.

Dan hal inilah yang dulu membuat aku takut untuk mengabarkan injil. Aku takut kalo orang berfikir aku boong or aku bego. Aku takut kalo apa yang aku kabarkan itu salah. Aku takut kalo gak bisa jawab orang orang. Aku taku ini dan itu dan banyak sekali. Terus terusan ... aku ini aku itu aku bla bla bla. Semuannya fokusnya selalu ke diri sendiri.

Tapi apakah itu arti Injil? Apakah Injil itu bergantung sama orang yang mengabarkannya? Bukannya tadi kita baru belajar bahwa Injil adalah kisah cinta Tuhan yang terus menerus memanggil anakNya untuk kembali kepadanya? Siapakah yang melakukan hal mencari? Apakah kita?

Pada mulanya, Tuhan tau bahwa kita ini hanyalah ciptaan. Diwaktu Tuhan Yesus mengirim kita untuk menjadikan bangsa muridNya, Ia tau bahwa itu tidak akan mudah. Karena itu di alkitab penuh dengan peringatan tentang harga yang harus kita bayar untuk mengikuti Yesus. Tetapi hidup seorang Kristen yang mengenal Tuhan itu lebih berharga lagi! Karena segala sesuatu yang kita miliki ini pada asalnya juga milik Tuhan.

Satu hal yang patut untuk kita ketahui tentang mission adalah. Ini bukanlah suatu burden. Suatu beban yang Tuhan berikan untuk kita. Mission adalah suatu kehormatan dimana Tuhan memasukkan kita kedalam rencananya yang indah.

Aku mau share juga tentang oweek waktu itu. Satu hal yang sangan membangun banget pas lagi mencoba untuk reach out di o-week. Waktu itu kita udah seteress banget, soalnya banyak masalah pas hari itu. Security gak ngebolehin kita untuk disitu, orang indonya dikit, dan waktu itu yang dateng dari IPC juga masih dikit dan gw sendiri personally ngerasa – males dan capek pas hari itu. Ditambah lagi setiap kali kita ngobrol ke orang hasilnya crappy banget! Dilihat dari response mereka, gw tau bahwa merka bisa liat betapa strugglingnya kita dan mereka sendiri yang ngeliat jadi discouraged.

Tapi gak lama kemudian ada yang kasi ide, daripada kita approach orang basa basi BASI! Mending kita bilang satu line ini “hi, I’m Cynthia, and I love my lord Jesus Christ, can i share to you about Him?”. Dan amazingly, Tuhan memperlihatkan ke gw mujizat yang ajaib. Hampir semua orang responsenya positif! Dan buat mereka yang gak mau denger, ya udah, biarkan, tapi buat mereka yang mau denger dan mau setop dan mengenal lebih tentang Tuhan Yesus. Ngeliat response yang kayak begini adalah suatu hal yang baru buat gw. Dan itu sangat teramat berharga.

Dari situ gw diingetin satu hal. Lately, banyak orang yang bilang “Injil itu sulit dimengerti” or “Injil gak bisa diterima sama semua orang” or “kita harus merubah injil sesuai dengan kebutuhan orang”, pada dasarnya, mereka berkata bahwa Injil itu lemah dan banyak kekurangannya, maka harus ditambah ini dan itu. Harus ditambah persahabatan dulu atau harus ditambah pengetahuan atas sikologi dan sosiologi, etc etc. Tapi apakah injil selemah itu?

Dari pengalaman gw di o-week ini gw diingetin. People need the LORD. Mereka membutuhkan Tuhan yang benar dan maha besar. Yang mereka butuhkan bukanlah apa yang bisa kita berikan, tetapi apa yang HANYA TUHAN bisa berikan ke mereka yaitu Tuhan sendiri. Keselamatan dan hidup yang hanya Tuhan bisa berikan. Itu yang Injil yang kita sebarkan ke orang orang.

Mengabarkan injil tidak membutuhkan orang yang pinter ngomong, ataupun orang yang cakep ataupun orang yang pernah ke sekolah alkitab ataupun seorang pendeta. Mengabarkan injil membutuhkan hati yang tunduk akan Tuhan, hati yang memperlakukan Tuhan sebagai TUHAN. Mengabarkan injil membutuhkan Tuhan.

Karena itulah di Alkitab tidak pernah memisahkan mengabarkan Injil dengan doa. Menurut gw si aneh banget kenapa hampir di setiap surat Paulus ada ingatan untuk jemaat jemaat untuk terus berdoa. Karena Dia yang memulai hal yang mulia dalam kita, akan menyelesaikannya. Sampai sebelum kita memulai kita sudah lebih dari seorang pemenang! Kita bisa yakin bahwa Dia akan melakukkan segala yang terbaik untuk kerajaanNya.

Dan semua hal ini kita lakukkan, bukan karena kita mampu, tetapi karena Dia yang mengirim kita MAMPU untuk memakai, orang yang paling hina sekalipun, untuk perkerjaaan yang mulia. Biarlah itu yang menjadi pedoman kita saat kita melakukkan misi.

Ingat terus bahwa yang kita sebarkan itu ultimately adalah hati Tuhan untuk anakaNya yang sungguh Ia cintai. Tuhan tidak memberikan perintah ini kepada kita karena Dia mau menguji kita – tetapi karena Tuhan sangat sayang pada SEMUA anak2Nya yang masi belu mengenal Dia, sama seperti Dia sayang kepada kita dan terus terus memanggil kita untuk berbalik kepadaNya. Tuhan rindu untuk melihat orang orang ini diselamatkan – sama seperti Ia ingin melihat kita diselamatkan. Semua ini kita lakukkan karena apa yang kita sebarkan pada mulanya pernah disebarkan kepada kita. Jangan kita sia siakan Injil ini – sebarkanlah terus – bukan karena dipaksa tetapi sebagai response dari keselamatan yang kita terima. Jika kita benar benar berfikir bahwa Injil adalah kabar baik – maka sebarkanlah kabar baik itu ke orang orang yang belum pernah mendengarnya – jangan simpan harta ini tapi sebarkan.

Apakah kita hanya mau untuk melakukkan perintah Tuhan hanya pada saat perintah itu menuntungkan bagi kita? Atau kita mau mulai untuk memperlakukkan Tuhan sebagai TUHAN? Dan memberikan kepadaNya hormat yang Dia patut dapatkan? Teman teman, ingat - bahwa apa yang kita miliki itu semua dari Tuhan dan hanya untuk kemuliaanNya saja.

Comments

Popular Posts